LOGISTIK KARGOKU
Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung – Membahas tentang Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung, kamu mungkin akan bertanya-tanya, di mana letak kawasan tersebut dan fasilitas apa saja yang akan dibagun disana.
Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung adalah bagian dari Program Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Sebagai informasi, bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung direncanakan akan dikembangkan ke dalam 4 tahap yaitu :
1. Tahap I adalah Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung (dari tahun 2015-2017)
2. Tahap II adalah Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung seluas 3.000 ha (dari tahun 2016-2018)
3. Tahap III adalah Pengembangan Dedicated/Hub Port (dari tahun 2017-2019)
4. Tahap IV adalah Pengembangan Kawasan Industri Terintegrasi (2021-2023)
Kawasan Industri Kuala Tanjung ini akan diprediksi sebagai kawasan industri dan pelabuhan terbesar pertama yang ada di Indonesia bagian Barat.
Pengelolaan Kawasan Industri Kuala Tanjung dan Pelabuhan Kuala Tanjung akan dilakukan secara terpisah.
Cara pengelolaannya bisa dibayangkan seperti pengelolaan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik Jawa Timur (lokasinya 24 km dari kota Surabaya)
Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu ini dapat mengintegrasikan Pelabuhan laut dalam, Kawasan industri dan Perumahan.
JIIPE dikelola oleh swasta dan BUMN. JIIPE dikembangkan secara bersama oleh PT Usaha Era Pratama Nusantara, PT AKR Corporindo Tbk, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (anak perusaaan PT Pelindo III).
Sedangkan Kawasan industri Kuala Tanjung, akan memiliki beberapa proyek, seperti Proyek Pelindo, Inalum, Jasa Marga, dan Perkebunan.
Bukan tidak mungkin ke depannya akan ada perusahaan swasta yang tertarik untuk mengembangkan bisnis usaha mereka di Kuala Tanjung ini, seperti yang dialami di daerah lain.
PT Pelindo I (Persero) dan PT Pelindo III (Persero), berencana melakukan kerja sama dalam bisnis Jasa Kepelabuhan.
Kerjasama ini dilakukan untuk mengembangkan Jasa Pemandu Kapal di Selat Malaka.
Pelindo III memiliki Anggaran untuk Investasi Fisik dan Prasarana yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018 senilai Rp7,8 triliun .
Hal ini memberikan kesempatan kepada Pelindo III untuk menambah investasi untuk mengembangkan bisnis perusahaan.
Manfaat Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung
Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung akan memiliki pelabuhan sendiri yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung.
Dengan dibangunnya kawasan ini, maka akan membawa manfaat yang luar biasa.
Beberapa dampak positif dibangunnya Proyek ini adalah :
1. Pertumbuhan ekonomi akan naik pesat.
2. Ekspor Barang Setengah Jadi atau Barang Jadi akan mengalami kenaikan.
3. Menjadikan Neraca Perdagangan Indonesia menjadi neraca perdagangan surplus yang positif.
4. Menjadikan Kuala Tanjung menjadi kota industri yang maju pesat.
Masyarakat akan merasakan dari keempat manfaat diatas, khususnya dibagian Barat, kawasan tersebut juga akan berdampak positif terhadap citra wajah Sumut.
Nantinya Sumatera Utara akan menjadi kota yang pesat dan berubah dari ekonomi berbasis produksi bahan mentah, menjadi industri hilir.
Kawasan Industri Kuala Tanjung ini, akan melayani beberapa Industri seperti semen, refinery, sampai dengan heavy industry.
Perubahan yang diharapkan ini akan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi Sumatera Utara (Sumut).
Dan Dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung yang berdekatan degan kawasan Industri Kuala Tanjung akan menjadi Terminal Multipurpose dengan panjang 400 meter dan panjang trestle 2.7 km.
Sementara pembangunannya juga akan melebar ke dalam tangki timbun yang berkapasitas 145.000 ton dan container yard yang berkapasitas 400.000 Teus.
Pembangunan Dermaga tersebut dilaksanakan oleh PT Pelindo (Persero) I.
Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung – Batubara memang belum terealisasikan secara sempurna, namun telah diresmikan oleh Presiden RI (Joko Widodo) sejak tahun 2015.
Jokowi optimis, jika pembangunan proyek raksasa ini akan membawa pengaruh besar yang positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di Wilayah Indonesia bagian Barat, khususnya di Selat Malaka.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Selat Malaka merupakan selat dengan kepadatan lalu lintas kapal dan barang sangat tinggi.
Pelabuhan Kuala Tanjung, diharapkan kedepannya akan mampu untuk meningkatkan pelayanan ‘demand‘ pada muatan General Cargo dan Peti kemas terhadap pelayanan muatan , mampu memberi nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan troughput.
Sehingga, daerah tersebut menjadi salah satu penopang arus investasi yang datang dari negara lain dan dapat meningkatkan perekonomian setempat dan sekitarnya.
Baca Juga : Mengenal Jasa Kurir SAP Express