Beberapa tahun belakangan ini, kita sering membaca berbagai informasi mengenai ‘Disruptive technologies’.
Disruption yang terjadi, bukan sekedar fenomena yang terjadi hari ini , melainkan fenomena yang akan terjadi pada ‘hari esok’ yang dibawa oleh para Pembaharu atau Innovator ke waktu ‘saat ini’ .
Disruption Technology ini, akan membawa pengaruh yang besar bagi perekonomian dan budaya di dunia .
Dampaknya juga , sangat dirasakan pada kondisi bisnis saat ini, yang mengalami perubahan yang sangat cepat.
Diperkirakan kedepannya , akan banyak jenis bisnis dan pekerjaan yang biasa dilakukan, tiba-tiba menghilang.
Teknologi Membawa Perubahan pada manusia.
Teknologi telah mengubah cara manusia dalam menjalani hidup, bekerja, dan beraktivitas.
Dahulu, kita masih terbiasa untuk melakukan berbagai aktivitas dalam bisnis secara manual.
Saat ini, berbagai aplikasi ‘online’ seperti Taksi Online (contoh : Go-car dan Grab car), Toko Online (contoh : tokopedia, bukalapak dan blibli), Agen Perjalanan Online (contoh : traveloka.com, tiket.com dan pegi-pegi.com) sudah digunakan oleh masyarakat luas dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan atau perilaku masyarakat kota mulai berubah.
Seperti saat sebelumnya , biasanya kita berpergian memilih taksi resmi dan membayarnya sesuai dengan tarif yang diatur pemerintah.
Namun saat ini, masyarakat lebih nyaman menggunakan taksi online, dengan tarif yang lebih pasti dan murah ( apalagi jika ada promo).
Ada berbagai macam merek dan model kendaraan yang dipakai sebagai taksi online, walaupun pada dasarnya mobil yang digunakan sebagai taksi online tersebut adalah milik pribadi.
Kenapa masyarakan saat ini merasa lebih nyaman memakai taksi online ?
Karena, hanya dengan menggunakan satu aplikasi di smart phone dan melakukan beberapa kali ‘klik’, taksi langsung datang ke lokasi dan Anda akan segera diantar ke tempat tujuan.
Selain itu pembayarannya pun mudah, bisa dibayar secara online.
Hal ini terjadi juga, saat melakukan belanja secara online .
Hanya dengan melakukan beberapa klik dalam memilih jenis belanjaan, maka barang belanjaan akan disiapkan secara online.
Setelah pembayaran dilakukan secara online, barang akan dikirim sesuai dengan standar pelayanannya.
Di era teknologi yang semakin canggih, seseorang tidak perlu repot-repot pergi ke toko atau mall untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Karena saat ini, sudah banyak yang menjual barang kebutuhan sehari-hari di online shop.
Hanya dengan menggunakan aplikasi, Anda dapat melihat dan memesan produk selama 24 jam penuh, tanpa adanya batas waktu penutupan.
Jarak pun, sudah tidak menjadi halangan , karena online shop bisa diakses dimana saja.
Begitu juga , jika Anda ingin bepergian keluar kota dengan naik pesawat, akan lebih mudah jika memesan tiket pesawat secara online , tentunya dengan menggunakan aplikasi yang sudah tersedia saat ini.
Teknologi Disruptif
Dari ketiga contoh tersebut di atas, telah memberikan dampak yang luar biasa pada dunia usaha.
Bahkan beberapa pengusaha di bidang transportasi, pemilik toko-toko dan pelaku travel agent, terpaksa mengurangi jumlah karyawannya, bahkan menutup usahanya.
Karena, sebagian besar pelanggannya memilih dan lebih nyaman untuk memakai jasa aplikasi online.
Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan berkembang, sebuah perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif dan mau bertransformasi.
Perusahaan harus mau dan mampu memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan inovasi untuk meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.
Pekerjaan Yang Hilang.
Mengenai masa depan ‘sebuah pekerjaan’, hal ini sering menjadi sebuah pertanyaan.
Bagaimana jika mereka yang biasa menyetir mobil , tiba-tiba tidak perlu nyetir mobil sendiri lagi, karena sudah self-driving car atau mobilnya sudah berjalan sendiri secara otomatis.
Bagi yang biasa kerja di gudang memakai forklift, tiba-tiba sudah ada robot kecil seperti Robot Kiva di Gudang Amazon, yang lalu lalang menyimpan dan mengambil barang secara otomatis.
Dan bagi mereka yang biasa bekerja di restauran siap saji, dalam waktu dekat, akan ada robot yang bisa menggantikan pekerjaan memasak dan menyajikan makanan siap saji secara otomatis.
Apakah semua cerita di atas ini akan menjadi sebuah ancaman atau sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan.
Topik tentang hal-hal di atas, sudah sering kita dengar dan pasti akan terjadi pada pekerjaan masa depan, jadi kenapa harus takut?
Sebagian orang akan mengambil sikap yang berbeda untuk merespon hal di atas.
Peran Manusia Di Masa Depan
McKinsey Global Institute meramalkan bahwa pada tahun 2030 kemajuan Artificial Intelligent, Otomatisasi dan robotika akan menggantikan antara 39 – 73 juta pekerjaan.
Di satu pihak, Perusahaan harus selalu berusaha untuk melakukan peningkatan produktivitas dan perbaikan pelayanan untuk pelanggannya.
Sehingga, proses transformasi ke arah Digital ini akan sulit untuk diperlambat atau ditunda.
Dan proses digitalisasi akan terjadi di seluruh pekerjaan masa depan.
Seorang Futuris dan penulis buku Rise of Robots : Technology and the Threat of Jobless Future (Teknologi dan Ancaman masa Depan tanpa pekerjaan), bernama Martin Ford, pernah menyampaikan pada forum Tedx dengan judul ‘ How We’ll earn money in a future without jobs ( Bagaimana kita akan menghasilkan uang di masa depan tanpa pekerjaan?)
Saat ini umat manusia sedang menghadapi ‘Massive Disruption’ (Gangguan besar).
Ia melihat, bahwa tren upah atau gaji mengalami stagnan, kualitas pekerjaan manusia semakin turun dan banyak jenis pekerjaan kelas menengah yang sudah hilang.
Hal-hal yang diceritakan oleh Mc Kinsey di atas, sebagian sudah mulai terjadi di Indonesia, dimana pekerjaan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang seperti administrasi, sales admin dan sekretaris, sudah digantikan oleh online system atau aplikasi online.
Keahlian yang dibutuhkan pada Pekerjaan Masa Depan.
Setiap orang tentu akan penasaran dengan pekerjaan dan keahlian seperti apa yang dibutuhkan di masa depan?
Pada pertemuan World Economic Forum di Davos pada tahun 2016, telah dibahas tentang ‘The Future of Jobs’.
Para Petinggi negara, Politisi, Konglomerat, CEO perusahaan ternama dan selebritas memberikan saran dan pendapat mereka.
Pada akhirnya, disepakati bahwa ada10 keahlian yang akan dibutuhkan pada tahun 2020, yaitu:
1. COMPLEX PROBLEM SOLVING (MEMECAHKAN PERMASALAHAN YANG KOMPLEKS).
Keahlian ini sangat krusial, karena membutuhkan pengetahuan dan jam terbang.
Apalagi , solusi yang diberikan bisa berbeda pada masalah yang sama, karena terjadi pada waktu dan kondisi yang berbeda.
Jadi lupakan copas atau copy paste solusi.
Kamu harus rajin melakukan riset, ujicoba dan membuat usulan-usulan terhadap solusi baru.
2. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS).
Setiap orang, seharusnya memiliki keahlian ini, karena sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari baik di rumah dan kantor.
Dengan berpikir kritis, seseorang dapat melihat sebuah masalah secara menyeluruh dan memahami akar masalahnya.
Namun, hal ini masih jarang diterapkan dalam dunia pendidikan kita,terutama bagi dunia pendidikan yang masih mengandalkan 1 jawaban atau sesuai dengan apa kata buku.
3. CREATIVITY (KREATIVITAS).
Pada tahun 2020, Kemampuan kreativitas menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Dengan kreativitas, maka perusahaan atau organisasi akan membuat sesuatu produk atau pelayanan yang lebih baik, lebih cepat dan murah.
Dengan maraknya pemasaran secara digital saat ini, kreativitas menjadi hal yang utama.
Tanpa sebuah kreativitas, hal ini tidak mungkin terjadi.
4. PEOPLE MANAGEMENT (MANAJEMEN MANUSIA).
Sebagian dari kita pasti sering mendengar, bahwa manusia menjadi aset terpenting dari sebuah organisasi atau perusahaan.
Tapi kita tidak mengerti, bagaimana cara menjaga atau mengembangkan aset yang berharga ini.
Dibutuhkan sebuah cara yang inovatif dari waktu ke waktu, untuk mengelola aset yang paling berharga ini.
Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam mengembangkan karyawannya sesuai dengan budaya perusahaan.
5. COORDINATION WITH OTHERS (BERKOORDINASI DENGAN ORANG LAIN).
Dulunya , kemampuan dalam melakukan ‘ koordinasi’ belum menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk diperhitungkan sebagai sebuah keahlian.
Tiba-tiba, keahlian ‘koordinasi’ ini menjadi hal yang sangat diperlukan oleh seseorang pada pekerjaan masa depan.
Kenapa?
Bisa jadi, karena perubahan yang terjadi dalam bisnis terjadi sangat cepat dan banyak pihak yang terlibat, banyak informasi yang harus diperiksa dan didistribusikan, sehingga kegiatan ‘ koordinasi’ akan menjadi hal yang sangat penting dan sering dilakukan.
Jika kita tidak melakukan koordinasi dengan baik, maka dapat dibayangkan , beberapa proyek atau pekerjaan yang dikelola bisa buyar atau tidak sesuai target.
6. EMOTIONAL INTELLIGENCE (KECERDASAN EMOSIONAL).
Kita sudah sering mendengar mengenai Kecerdasan Emosional, bahkan diantara kita sudah ada yang pernah mengikuti pelatihannya.
Kemampuan ‘kecerdasan emosional’dapat membantu seseorang untuk dapat mengelola dirinya sendiri dan orang lain.
Kita perlu ber-empati pada orang lain, agar sebuah pekerjaan atau proyek dapat berjalan dengan baik.
Kedepannya, Kecerdasan Emosional ini lebih penting daripada kecerdasan intelektual.
7. JUDGEMENT AND DECISION MAKING ( PENILAIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN).
Dalam setiap pekerjaan penilaian dan pengambilan keputusan sangat dibutuhkan.
Hal ini untuk memberikan solusi dalam setiap masalah yang akan dihadapi setiap pekerjaan
Terkadang kita diminta untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dengan informasi dan waktu yang terbatas.
8. SERVICE ORIENTATION (BERORIENTASI PADA LAYANAN).
Setiap perusahaan yang unggul, selalu menawarkan layanan yang baik kepada pelanggannya.
Dengan memiliki keahlian seperti ini, seseorang akan mudah untuk membantu perusahaan, agar pelanggannya tetap setia dan tidak melirik kepada produk dan layanan dari pesaingnya.
9. NEGOTIATION (NEGOSIASI).
Keahlian dalam bernegosiasi sangat diperlukan untuk mencari kesepakatan atau solusi terbaik.
Karena, seringkali dalam pekerjaan, kita menemukan pendapat dan kepentingan yang berbeda, baik di internal dan eksternal.
Kemampuan bernegosiasi ini, akan menjadi modal yang penting bagi pemimpin perusahaan pada pekerjaan masa depan, terutama saat dia ingin bermitra dengan investor atau pihak lain.
10. COGNITIVE FLEXIBILITY (FLEKSIBILITAS KOGNITIF).
Perkembangan teknologi yang begitu cepat, membuat seseorang harus menghadapi berbagai masalah kompleks yang baru dan tidak terduga.
Sehingga seseorang membutuhkan keahlian Fleksibilitas Kognitif dalam beradaptasi dengan hal-hal baru, untuk menyelesaikan berbagai masalah baru tersebut.
Tentu saja dari seluruh keahlian di atas, bukan menjadi sebuah kumpulan keahlian yang tetap dan tidak berubah.
Mungkin saja , 10 keahlian di atas , akan berubah sesuai dengan perkembangan teknologi dan budaya manusia.
Apakah pada akhir tahun 2018 ini, beberapa keahlian di atas sudah diterapkankan kedalam keahlian yang ada di perusahaan atau organisasi, bahkan menjadi materi kurikulum di sekolah dan kampus ?
Jika belum, maka tulisan ini akan menjadi ‘wake up call’ kesekian kali bagi kita semua.
Minimal, sebagai individu atau professional atau pimpinan perusahaan, mulai menyadari dan berani membuat inisiatif untuk menjawab tantangan pada pekerjaan masa depan.
Baca Juga: Apa sih Manfaat Analisis SWOT dalam Bisnis, Yuk Cari Tau!