LOGISTIK KARGOKU
Mengintip Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
Pelabuhan Kuala Tanjung diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2018 dan akan beroperasi pada bulan April 2018.
Pelabuhan ini akan ditopang berbagai fasilitas, seperti jalan tol dan kereta api yang terintegrasi.
Rute kereta api dari Bandar Tinggi ke Kuala Tanjung akan diselesaikan pada akhir 2018 sepanjang 21.5 km.
Sehingga sementara waktu, saat Pelabuhan Kuala Tanjung beroperasi pada bulan April 2018 sampai dengan Desember 2018, akan memanfaatkan jalur jalan tol.
Jalur kereta api Bandar Tinggi – Kuala Tanjung ini, akan diintegrasikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Sehingga, semua hasil produksi dari KEK Sei Mangkei, akan dapat langsung dikirim melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.
Kondisi saat ini, angkutan barang dari Sei Mangkei harus melewati Pelabuhan Belawan yang jaraknya sekitar 140 km dan membutuhkan waktu tempuh kira-kira 4 jam.
Jika nantinya, melalui Pelabuhan Kuala Tanjung, maka jaraknya hanya 40 km dan hanya membutuhkan waktu kira-kira 1 jam saja.
Kamu tentunya penasaran bukan, bagaimana perkembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang memiliki fasilitas beragam, mulai dari jalan tol hingga kereta api? Yuk simak ulasannya
Kemajuan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Pada akhir 2017 lalu, kemajuan pembangunan pelabuhan ini sudah hampir selesai.
Untuk progres pada sisi laut sudah mencapai 96,03% dan untuk sisi darat sudah mencapai 76,91%., sehingga progress total sudah mencapai sekitar 86,68%.
Ini adalah perkembangan pembangunan yang cukup pesat.
Ada 4 tahapan dalam pembangunan pelabuhan ini, yaitu:
1. Tahap I adalah Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung.
Terminal ini akan memiliki kapasitas sebesar 600 ribu TEUs.
Terminal Multipurpose ini dikelola oleh PT Prima Multi Terminal.
PT Prima Multi Terminal sendiri adalah anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari Pelindo I , PT. Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya.
Terminal ini akan dilengkapi berbagai fasilitas bongkar muat barang seperti 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit Truck Terminal dan 2 unit MHC, serta dilengkapi dengan Terminal Operating System (TOS) untuk Peti Kemas dan Curah Cair.
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung akan membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 34 Triliun, dimana pada tahap I akan diinvestasikan sekitar Rp 4 Triliun untuk membangun Terminal Multipurpose.
Diharapkan Terminal ini akan beroperasi pada April 2018.
Terminal ini akan membantu Program Tol Laut yang telah dicanangkan pemerintah.
Dimana Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi Hub Internasional di Kawasan Barat Indonesia, dan akan membantu kelancaran arus logistik barang ekspor dan import.
2. Tahap II adalah Pengembangan Kawasan Industri.
Untuk kawasan industri ini memiliki luas 3000 Ha.
Pembangunannya dimulai sejak tahun 2016 hingga 2018.
Saat ini berbagai pihak asing termasuk China mulai tertarik untuk investasi di Pembangunan Pelabuhan tahap II ini.
3. Tahap III adalah Pengembangan Dedicated atau Hub Port.
Untuk bagian ini pembangunannya mulai dari tahun 2017 hingga 2019.
4. Tahap IV adalah Pengembangan Kawasan Industri yang terintegrasi.
Untuk pembangunannya sendiri dimulai dari tahun 2021 hingga 2023.
Rencana masa depan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Setelah beroperasinya Pelabuhan ini, maka diharapkan bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi hub internasional untuk bongkar-muat barang, baik untuk pasar domestik dan kapal berbendara asing yang bertonase besar.
Selama ini, mereka lebih memilih untuk melakukan bongkar-muat atau berlabuh di Pelabuhan Port Klang Malaysia dan Singapore.
Untuk mendukung rencana ini, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dilengkapi infrastruktur dan fasilitas yang modern dan canggih.
Disamping itu, untuk meningkatkan pelayanan jasa bongkar-muat di wilayah ini, Pihak Pelindo I juga akan meningkatkan layanan dan kapasitas di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung, seperti di Pelabuhan Batam, Malahayati, Dumai dan Belawan.
Semua rencana perbaikan layanan ini , kedepannya akan membantu pihak Pelindo I untuk mendapatkan peluang pasar yang besar di Perairan Selat Malaka, yang memiliki potensi 100 juta TEUs per tahun.
Dan juga, akan membantu pencapaian target Pelindo I , serta akan berdampak pada kinerja pemerintah, terutama dalam meningkatkan produktivitas Pelabuhan dan mengurangi biaya Logistik.
Pelabuhan ini nantinya akan menjadi pintu masuk ke Pulau Sumatra.
Pelabuhan ini digadang-gadang akan menjadi Pelabuhan Terbesar dan menjadi Hub Internasional di bagian Barat Indonesia.
Kapasitasnya pelabuhan ini akan mencapai hingga 20 juta TEUs.
Istimewanya lagi, pelabuhan ini sudah direncanakan akan memiliki kawasan industri .
Kawasan industri ini akan dapat menurunkan biaya logistik dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah .
Diharapkan juga, bahwa pelabuhan ini nantinya akan meningkatkan kinerja logistik , serta daya saing Indonesia.
Ini tentunya akan bisa memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional.
Itulah informasi mengenai Pelabuhan Kuala Tanjung.
Semoga pelabuhan ini nantinya dapat memenuhi fungsi-fungsinya dan menjadi salah satu pelabuhan terdepan di Indonesia.
Baca juga : Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei