kargoku.id – PT Bank Raya Indonesia Tbk (IDX : AGRO) adalah bank didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan pada tahun 1989 sebagaimana yang tertera pada sejarah perusahaan berikut.
1989 | Bank Agro didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan |
2003 | Bank Agro menjadi bank publik pada bulan Juni 2003. Tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2003 Melakukan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 |
2005 | Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT II) pada April 2005 |
2006 | Menjadi Bank Devisa |
2009 | Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) III tanpa HMETD dan penerbitan Waran Seri 1 |
2011 | Diakuisisi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai Pemegang Saham Pengendali |
2012 | Bank Agro berganti nama dan logo menjadi BRI Agro |
2013 | Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV pada Juni 2013 |
2015 | Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V pada Juni 2015 sehingga menjadi Bank Umum kelomppok Usaha kategori Buku 2. Implementasi core banking baru BRIAGRONETS |
2016 | Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI dan Penerbitan Waran Seri II pada desember 2016. Peresmian dan relokasi kantor pusat ke Gedung BRI Agro Perubahan logo perusahaan menjadi lebih selaras dengan perusahaan induk |
2017 | Peningkatan modal dasar bank menjadi Rp. 6 triliun. Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII dan Penerbitan oligasi pada Juni 2017 |
2018 | Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) VIII pada Juni 2018 |
2019 | Meluncurkan produk baru bernama Pinang, sebuah produk pinjaman berbasis digital dan sekaligusmenjadi produk pinjaman bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia |
Kepemilikan perusahaan saat ini terdiri dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (87.10%), Dana Pensiun Perkebunan (5%) dan masyarakat (7,90%).
Hingga akhir tahun 2020, jaringan kerja perusahaan tersebar di 13 Provinsi dan 17 kota besar di Indonesia. Pengembangan area kerja difokuskan pada wilayah yang memiliki prospek agribisnis yang potensial seperti Pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, dimana peluang pasar bisnis perkebunan masih sangat luas. Kemudahan akses kartu ATM BRI Agro dengan semua jaringan ATM BRI Induk, menjadi nilai jual lebih dari Perusahaan kepada nasabah sebagai perwujudan peningkatan layanan kepada masyarakat sehingga nasabah di daerah pelosok dapat merasakan manfaatnya.
BRI AGRO juga melakukan penyertaan terhadap 5 BPR dan 1 perusahaan non bank dengan status kepemilikan minoritas dibawah 5%. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagai berikut PT BPR Toeloengredjo Dasa Nusantara, PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara, PT BPR Toelangan Dasa Nusantara, PT BPR Bungamayang Agroloka, PT BPR Cinta Manis Agroloka dan PT Lintas Arta (Yayasan Perbanas).