Kargoku – PT Wijaya Karya Tbk (Persero) – IDX: WIKA adalah salah satu perusahaan konstruksi milik Pemerintahan Indonesia. Wika didirikan berdasarkan UU no.19 tahun 1960 junto PP.no.64 tahun 1961 tentang Pendirian PN “Widjaja Karja” tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan PP ini, perusahaan konstruksi milik Belanda NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah nasionalisasi oleh Pemerintahan Indonesia dijadikan satu dalam PN Widjaja Karja.
Pada tahun 1972, PN Widjaja Karja berubah namanya menjadi PT Wijaya Karya (Persero). Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Pada tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
Sejarah WIKA
Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero). WIKA selalu membuat terobosan, berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan di anak perusahaan. Di antaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty.
Perseroan sukses dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) 35% untuk public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).
Struktur permodalan yang besar sangat membantu WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta menjalankan investasi dan mengembangkan proyek infrastruktur, terutama proyek-proyek yang menjadi program pemerintah dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Strategi Bisnis Unit WIKA (SBU)
PT Wika saat ini memiliki 6 strategic Businnes Unit (SBU) yang meliputi Konstruksi, Elektrikal, Industri Beton Pra Cetak, Real Estate, Industri Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.
- Kostruksi Sipil
SBU konstruksi sipil dikelola dibawah Departemen Sipil Umum dan Departemen Wilayah & Luar Negeri yang terdiri dari sub bidang usaha: Jalan dan jembatan, pengairan, prasara perhubungan dan ketenagaan. Saat ini kegiatan usaha SBU didukung oleh Tim Enginering yang handal dalam mengerjakan rancangan bangungan.
Beberapa Proyek yang telah dikerjakan diantaranya adalah jetty Batunbara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai. Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol dan jembatan, SBU ini juga telah berhasil berbagai proyek besar dan berteknologi tinggi.
- Kontruksi Bangunan Gedung
BU Konstruksi Bangunan Gedung dikelola oleh Departemen Bangunan Gedung untuk pasar Pemerintah dan BUMN, sementara untuk pasar swasta dikelola oleh anak perusahaan tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas.
Saat ini, dengan bantuan kemampuan di bidang enjinering, telah menyelesaikan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu mengerjakan pekerjaan sejak proses perencanaan hingga proses konstruksi. Sub bidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, tempat tinggal susun, dan perumahan.
Sub bidang usaha bangunan umum menggarap bangunan fasilitas seperti Rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran, mal dan sarana rekreasi lainnya.
- Mekanikal Electrical
SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant yang meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan penyaluran dari operasi di sektor minyak & gas.
Di sektor hulu berhubungan dengan kegiatan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terhubung dengan kegiatan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal. Sejak tahun 2009 menjadi sub bidang usaha yang mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan ekpedisi dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti:
- struktur rangka baja,
- conveyor,
- pipe rack,
- tower telekomunikasi,
- tower transmisi listrik,
- jembatan rangka baja,
- tanki baja,
- silo,
- hopper,
- pressure vessel,
- welded beam,\ dan steel plate work lainnya.
Anak Perusahaan PT WIKA
WIKA BETON
WIKA BETON adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini adalahperluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. WIKA sudah memulai pada industri beton pracetak pada tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad menjaga pengembangan produk untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.
WIKA INDUSTRI & KONSTRUKSI
WIKA Industri & Konstruksi adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk menambah perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih berkarya dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
WIKA REALTY
WIKA REALTY berfokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985. Ribuan unit tempat tinggal telah di bangun dengan konsep Tamansari.
Dengan konsep taman komplek dengan bantuan fasilitas terbaik untuk keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali di Selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor, Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit Mutiara di Balikpapan.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE)
Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung/WEGE). WEGE berdiri dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar satu (1) persen. Dengan dijadikannya WEGE sebagai entitas tersendiri, gerak bertahap dan pengambilan keputusan dalam rangka pendapatan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat.