Investasi Jangka Panjang Sebagai Tabungan Masa Depan
Investasi jangka panjang dapat memberikan kita keuntungan di masa depan dan bisa dibilang sebagai salah satu cara cerdas untuk mengembangkan aset saat ini. Hal ini dapat membantu Anda saat nanti membutuhkan dana yang besar, misalnya untuk biaya sekolah anak atau sebagai modal usaha saat Anda pensiun. Berinvestasi jangka panjang adalah sebuah pilihan bijak dibanding jika Anda harus meminjam uang dari pihak lain, karena ada biaya bunga yang akan muncul saat mulai mengangsur.
Pilihan investasi jangka panjang
Beberapa pilihan investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih antara lain adalah sebagai berikut ini.
-
Investasi Emas
Emas merupakan salah satu instrumen yang sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia di dalam melakukan investasi jangka panjang. Bentuknya bisa dalam bentuk perhiasan ataupun dalam bentuk lantakan (logam mulia).
Namun jika Anda mau berinvestasi emas sebaiknya dalam bentuk logam mulia, dikarenakan tidak ada biaya pembuatan yang ada pada emas perhiasan.
Nilai emas akan cenderung naik secara jangka panjang, karena nilai emas akan mengikuti laju inflasi.
Untuk berinvestasi pada emas, belilah emas logam mulia yang dibuat oleh PT. Aneka Tambang (Antam) yang sering disebut Emas Antam. Karena Emas Antam disertai dengan sertifikat kemurnian emas.
-
Reksadana (Mutual Funds)
Reksadana adalah wadah pengelolaan dana/modal dari sekumpulan orang (investor) untuk berinvestasi dalam beberapa macam instrument investasi yang ada saat ini dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Banyak sekali tipe atau jenis reksadana seperti Reksadana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Saham, Campuran, Terproteksi. Tipe-tipe tersebut dikarenakan alokasi dana pada reksadana tersebut peruntukkannya berbeda satu dengan yang lain. Sehingga imbal hasil dan resiko dari masing-masing tipe pun sangat berbeda.
Semua reksadana tersebut cocok untuk investasi jangka panjang, namun mana yang sebaiknya dipilih oleh Anda? Untuk menjawab ini tentu saja diperlukan profiling Anda sebagai investor, yang biasanya dilakukan oleh para agen penjual reksadana maupun oleh Perusahaan Manager Investasi nya.
Inti dari profiling itu sebenarnya untuk mengukur seberapa jauh Anda bisa menerima resiko dari sebuah investasi.
-
Obligasi
Pengertian obligasi adalah bukti pinjaman yang dikeluarkan oleh pihak yang telah mengeluarkan obligasi tersebut. Pihak yang meminjam, harus membayar hutang tersebut secara penuh pada saat yang sudah ditentukan sebelumnya (maturity date) dan juga membayar besaran bunga (coupon rate) yang juga sudah dicantumkan pada saat penawaran obligasi tersebut.
Jadi berdasarkan pengertian di atas, maka ada Obligasi yang dikeluarkan oleh suatu Perusahaan (Swasta/Persero) dan ada juga Obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda mendengar ORI atau Sukuk Ritel saat ini. Keduanya adalah obligasi keluaran dari Pemerintah Indonesia yang langsung ditawarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Bedanya adalah kalau Sukuk Ritel (SR) adalah obligasi dari pemerintah yang berdasarkan prinsip syariah.
-
Properti
Selain emas, properti juga merupakan instrument investasi yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Bentuk properti tidaklah harus rumah tetapi bisa juga dalam bentuk ruko, unit apartemen, kios atau toko, gudang, dan sebagainya.
Salah satu keunggulan dari investasi di properti adalah selain Anda bisa menikmati selisih dari nilai jual dan beli, properti yang dimiliki bisa menghasilkan cash flow ke kantong Anda selama properti tersebut belum dijual.
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Yaitu dengan cara menyewakan properti tersebut, sehingga Anda mendapatkan hasil sewanya. Atau bisa juga properti tersebut digunakan sebagai tempat usaha bagi Anda sendiri yang akan menghasilkan pendapatan tambahan.
Tetapi perlu diperhatikan satu hal kelemahan dari investasi ini, yaitu tidak likuid. Artinya Anda tidak dengan mudahnya menjual properti ini untuk mendapatkan dananya. Diperlukan waktu dalam proses penjualan.
Semoga beberapa pilihan investasi jangka panjang yang telah dipaparkan diatas dapat menjadi sumber referensi yang membuat Anda lebih mantap dalam menjalankannya. Namun Anda juga harus tetap waspada agar tidak berinvestasi di tempat yang tidak amanah dan melakukan penipuan. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Perbedaan Britama dan Simpedes BRI