Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei Mulai Beroperasi
LOGISTIK KARGOKU
Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei. Kawasan ini memiliki luas sekitar 2.002 hektar.
Pemerintah Indonesia, di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat gencar melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, untuk mempersiapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya .
Tidak hanya di Tanah Jawa saja, namun pembangunan juga mencapai ke seluruh pulau di Indonesia.
Salah satu yang termasuk Mega Proyek adalah dengan mendirikan Kawasan Industri Terpadu (KIT).
Dari jumlah 13 Kawasan Industri Terpadu dan terbaru yang tersebar di Indonesia, hanya beberapa saja yang telah beroperasi.
Salah satunya adalah Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei di Sumatera Utara.
Pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei dimulai dari nol.
Oleh sebab itu, wajar jika dalam proses pembangunannya memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 5 tahun, sampai akhirnya rampung dan diresmikan.
Proyek ini terlihat begitu ambisius, karena proyek ini termasuk yang Pertama.
Untuk mendukung pertumbuhan KIT di Sei Mangkei, akan dibangun infrastruktur jalan tol dan jalur kereta api.
Infrastruktur ini dapat menghubungkan berbagai tempat bisnis lainnya, seperti Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung, dan Bandara Internasional Kualanamu.
Hal ini akan menarik minat para calon investor baik lokal dan luar negeri , untuk melakukan investasi di KEK Sei Mangkei dan kawasan sekitarnya.

Industri yang Berada di Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei.
Salah satu nama industri yang mengepakkan sayapnya di kawasan industri terpadu Sei Mangkei adalah Unilever (melalui PT Unilever Oleochemical Indonesia).
Salah satu produk unggulan dari Unilever yang beroperasi di kawasan industri terpadu Sei Mangkei adalah Gatty Acid.
Ini merupakan produk pertama yang diproduksi oleh Unilever.
Unilever sendiri merupakan satu-satunya investor swasta di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Luas wilayahnya sendiri mencapai 18 hektar dengan angka nominal investasi sebesar kurang lebih Rp 2 triliun.
Unilever tidak main-main dalam berinvestasi di sini, karena 80% produk yang akan diproduksi di kawasan industri terpadu Sei Mangkei akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan Unilever di seluruh dunia.
Sementara yang 20% akan didistribusikan untuk pemenuhan kebutuhan pasar di Indonesia.

Unilever selanjutnya akan memperluas pabriknya dari 18 ha menjadi 27 ha.
Penambahan area ini akan menambah nilai investasi sekitar Rp 1 triliun, sehingga total investasi Unilever di Sei Mangkei adalah sekitar Rp 3 Triliun.
Penambahan area ini diperuntukkan untuk produksi fatty acid dan esther.
Selain kawasan industri terpadu atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, masih ada beberapa proyek pembangunan di kawasan ini yang sangat prospektif.
Diantara proyek pembangunan tersebut adalah pembangunan pelabuhan (Pelabuhan Kuala Tanjung), Proyek diversifikasi Aluminium dan Proyek Jalan Tol Medan-Binjai.
Tiga perusahaan yang sudah bergabung dikawasan industri Sei Mangkei dengan membangun hilirisasi industri agro seperti:
1. PLTBG Sei Mangkei berkapasitas 1,6 MW dengan nilai investasi Rp 53 miliar.
2. PT Alternatif Protein Indonesia (API) dengan nilai investasi Rp 6,5triliun
Perusahaan ini akan fokus pada produksi alternatif protein, chitin, fats, lauric acids, serta turunan dari protein dan bio-fertilizer .
PT API akan menggunakan lahan seluas 51 ha.
Perusahaan ini berencana akan melakukan pembangunan pabrik pada Januari 2018.
3. PT Industri Nabati Lestari (INL) dengan nilai investasi Rp1,1 triliun.
Perusahaan akan menempati lahan 7 ha.
Perusahaan ini akan memproduksi minyak goreng, furined fatty acid distillate dan stearin.
Pabrik INL direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2018.
Sampai dengan saat ini, KEK Sei Mangkei telah menerima komitmen investasi sampai dengan 2018 senilai kurang lebih Rp 15-16 Triliun.
Proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Sei Mangkei, merupakan salah satu Mega Proyek yang dicanangkan, kemudian dioperasikan dari hasil Kebijakan Presiden Joko Widodo.
Kawasan Industri Sei Mangkei diharapkan, dapat meningkatkan nilai ekspor barang jadi dan ekspor barang setengah jadi dari Indonesia bagian Barat.
Sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kawasan ini diharapkan menjadi Kawasan Industri Terpadu pertama yang terbesar yang ada di Indonesia bagian barat dengan kapasitas yang baik.
Baca Juga : Informasi Lengkap mengenai PT Mustika Alam Lestari