PT Agung Podomoro Land Tbk (IDX : APLN) – PT Agung Podomoro Land Tbk didirikan dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya berdasarkan Akta Pendirian No. 29 tanggal 30 Juli 2004. Pada tahun 2010, PT Tiara Metropolitan Jaya berubah nama menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk. Pada bulan November 2010, Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham, dan mencatatkan sahamnya di BEI pada 11 November 2010 dengan kode: APLN. APLN, nama entitas terdaftar pada Bursa Saham Indonesia (IDX: APLN) untuk Agung Podomoro Group (APG), adalah satu di antara beberapa pengembang realestat dengan perkembangan usaha tercepat dan terbesar di Indonesia, dengan rangkaian produk superblok, properti ritel, perkantoran, apartemen dan residensial, dan hotel yang banyak diminati. Kini, APLN sedang memperluas usahanya hingga mencakup pengembangan kawasan industri dan proyek reklamasi.
APLN adalah pemilik, pengembang, dan pengelola real estat yang terdiversifikasi di segmen real estat ritel, komersial, dan perumahan dengan kepemilikan yang beragam. Kami memiliki model pengembangan properti terintegrasi, mulai dari pembebasan dan / atau pengadaan lahan, hingga desain dan pengembangan, hingga manajemen proyek, penjualan, penyewaan dan pemasaran komersial, hingga operasi dan manajemen pengembangan superblok, mal perbelanjaan, kantor, hotel, dan apartemen dan rumah tinggal. Perusahaan juga dikenal sebagai pelopor pengembangan superblock. Beberapa proyek landmark yang dikenal masyarakat adalah Podomoro City, Kuningan City, Green Bay Pluit, Podomoro City Deli Medan dan Senayan City. Juga beberapa proyek township seperti Podomoro Park Bandung dan Podomoro Golf View Cimanggis.
APG memulai proyek pengembangan pertamanya, sebuah komplek perumahan di wilayah Simprug, Jakarta Selatan pada tahun 1969, dan menyelesaikan pembangunan perumahan ini pada tahun 1973. Dan dari tahun 1973 hingga sekarang, anak-anak perusahaan di bawah bendera APG telah menyelesaikan atau memulai pembangunan lebih dari 70 proyek properti, yang mayoritasnya adalah produk realestat/properti yang menyasar segmen kelas menengah. Proyek-proyek ini mulai dari apartemen murah hingga apartemen mewah, mal/pusat perbelanjaan kelas atas, ruko dan menara perkantoran.
Tidak seperti pengembang lain yang memilih untuk menyimpan cadangan lahan dalam jumlah besar, perusahaan hanya akan mengelola cadangan lahan yang cukup untuk dapat langsung dikembangkan menjadi, terutama, produk mixed-use/superblok di wilayah perkotaan. Melihat pengalaman dan berdasarkan sumber daya realme C15 review: A budget phone on steroids?! best fat burning steroid pharma struggles to ward off yet another drug take-back program – stat yang dimiliki Agung Podomoro Group, perusahaan telah menghadirkan beberapa produk properti terkemuka ke tengah-tengah masyarakat, seperti proyek pengembangan Central Park dan Senayan City Mall yang sudah begitu lekat namanya di kalangan menengah-atas ibukota. Perusahaan juga memelopori konsep superblok, yang menggabungkan area residensial, komersial, rekreasi, dan ruang perkantoran di dalam satu komplek pencakar langit terintegrasi. Dengan konsep ini, tercipta living space perkotaan yang sangat nyaman dan menyenangkan, dengan pilihan hak milik atau hak sewa.

Kampanye “Back to the City” yang deiperkenalkan perusahaan kepada para konsumen membuka jalan dan memberi alternatif dalam mencari tempat tinggal dengan produk superblok berkualitas dan fasilitas lengkap. Perusahaan juga terus berekspansi ke kota-kota sekunder di Pulau Jawa, seperti ke Bogor, Bandung dan Karawang, dan juga ke luar Jawa, termasuk ke Medan, Batam, Balikpapan, dan Makasar, hingga Pulau Bali.