PT Jasa Marga
Kargoku – PT Jasa Marga (IDX: JSMR) – Jasa Marga adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa jalan tol. Perusahaan ini terbentuk pada tanggal 1 Maret 1978 setelah jalan tol pertama yang menghubungkan antara Jakarta-Bogor telah selesai di bangun.
Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dalam membangun dan mengoprasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga telah memimpin dan mengelola lebih dari 531 km jalan tol atau 76% dari total jalan tol yang ada di Indonesia.
Sekilas Jasa Marga
Untuk membantu gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia perlu jaringan jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan merawat jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Awal berdirinya, Perseroan berperan sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibantu Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga.
Dan sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) adalahtonggak sejarah untuk perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.

Diakhir tahun 80-an Pemerintah mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berperan dalam membangun jalan tol dengan mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Persero lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor swasta. Beberapa jalan tol diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No.13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 yang mengatur tentang jalan tol terjadi perubahan mekanisme bisnis seperti dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia dan penerapan tarif tol setiap 2 tahun oleh Menteri Pekerja Umum.
Pengelolaan Jalan Tol
Jalan Tol Jagorawi |
Jalan Tol Ulujami-Serpong (bersama Nusantara Infrastructure) |
Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo |
Jalan Tol Jakarta-Merak (bersama PT Astra Tol Nusantara) |
Jalan Tol Jakarta-Cikampek |
Jalan Tol Purbaleunyi |
Jalan Tol Jakarta–Palimanan (bersama PT Lintas Marga Sedaya/LMS anak perusahaan UEM Group Berhad Malaysia) |
Jalan Tol Palimanan-Kanci-Pejagan (bersama Waskita Karya Toll Road, PT MNC Infrastruktur Utama, anak perusahaan PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk) |
Jalan Tol Dalam Kota Semarang |
Jalan Tol Belmera |
Jalan Tol Surabaya-Gempol |
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (bersama PT Citra Marga Nushapala Persada) |
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (bersama Hutama Karya, JLJ, JLB, dan MLJ) |
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (Marga Sarana Jabar, salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga bersama PT Citra Marga Nushapala Persada) |
Jalan Tol Waru-Juanda (bersama PT Marga Nujyasumo Agung dan PT Citra Margatama Surabaya, anak perusahaan PT Citra Marga Nushapala Persada) |
Jalan Tol Semarang-Solo (Trans Marga Jateng) |
Jalan Tol Gempol-Pasuruan (Margabumi Adhikaraya) |
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (perkiraan selesai pada tahun 2016) |
Jalan Tol Lampung – merak (transit Tol laut bakaheuni – merak) |
Anak Perusahaan Jasa Marga
Jasa Marga sebagai perusahaan penyedia jasa jalan tol terbesar di Indonesia memiliki anak usaha yang mampu mendukung dalam jalannya bisnis inti perusahaan yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu usaha jalan tol dan usaha bukan jalan tol.
Usaha Jalan Tol:
- PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (99%)
- PT Marga Sarana Jabar (55%)
- PT Marga Lingkar Jakarta (65%)
- PT Marga Trans Nusantara (60%)
- PT Marga Cengkareng Kunciran (75%)
- PT Trans Marga Jateng (60%)
- PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (55%)
- PT Jasamarga Pandaan Tol (52,5%)
- PT Trans Marga Jatim Pasuruan (90%)
- PT Jasamarga Bali Tol (55%)
Usaha Bukan Jalan Tol:
- PT Jasa Layanan Pemeliharaan (pemeliharaan jalan, jembatan jalan tol dan peralatan tol)
- PT Jasamarga Properti (pengembangan bisnis properti)
- PT Jasamarga Toll Road Operator (sebelum: PT Jasa Layanan Operasi)
Rencana Bisnis Jasa Marga
Sekertaris Jasa Marga mengusulkan kepada Pemerintahan untuk membangun proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek elevated dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 selatan, proyek diusulkan karena volume kendaraan sudah melebihi kapasitas jalan yang telah tersedia.
Gubernur Jawa Timur meminta biaya Jembatan Suramadu digratiskan oleh Jasa Marga agar biaya angkutan kendaraan bisa dipangkas dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah Madura. Sistem e-toll dengan melibatkan 4 bank seperti BRI, BNI, BTN, Mandiri yang telah diresmikan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
BUMN meresmikan pada Agustus 2015 yang akan dioperasikan oleh Jasa Marga akhir Januari 2016 di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Diharapkan penambahan jumlah Bank akan meningkatkan penetrasi pengguna e-toll hingga 50%. Sedangkan untuk pengoprasian di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta diperkirankan terlaksana April 2016.