Mengenal Seluk-Beluk Pelabuhan Sei Mangkei

LOGISTIK KARGOKU

Pelabuhan Sei Mangkei merupakan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK.

Pelabuhan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015.

Tahukah kamu bahwa pelabuhan ini adalah KEK pertama di Indonesia?

Yuk simak seluk belik pelabuhan Sei Mangkei melalui ulasan berikut ini.

pelabuhan sei mangkei
Pembangunan KEK Sei Mangkei

Sekilas Informasi Tentang Pelabuhan Sei Mangkei

Saat Ini pemerintah berkomitmen untuk memperbanyak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berguna untuk menggenjot ekspor non migas terus dilakukan.

Salah satunya adalah dengan mempercepat infrastruktur KEK Sei Mangkei di Sumatra Utara.

Kawasaan ini nantinya akan didukung pelabuhan peti kemas bertaraf internasional di Kuala Tanjung.

Kehebatan KEK ini, akan didukung akses langsung dengan Pelabuhan Internasional Multipurpose, yaitu pelabuhan serba guna (container dan curah) di Kuala Tanjung.

Lokasi Kuala Tanjung berada di Kabupaten Batubara, yang bertetangga dengan Kabupaten Simalungun yang berjarak sekitar 15 km.

Pelabuhan Sei mengkei yang memiliki kontainer besar ini, posisinya menuju arah Pantai Timur kawasan KEK.

Lokasi ini memang sangat strategis karena berhadapan langsung dengan Port Klang Malaysia yang berjarak sekitar 90 mil laut yang dipisah oleh Selat Malaka yang aktifitasnya selalu ramai didunia.

Nantinya Kapasitas pelabuhan ini bisa menampung volume kontainer 500 ribu TEUs per tahun.

Begitu juga dengan daya tampung air cargo sebesar 3,5 juta ton per tahun.

Pelabuhan ini memiliki dua bisnis utama, yaitu industri kelapa sawit dan industri karet.

Selain itu ada juga bisnis pendukung.

Mulai dari logistik, elektronika, energi, aneka industri, industri penunjang produksi hingga pariwisata.

Selain itu untuk produk-produk utamanya adalah fatty acid, surfactant, fatty alcohol, biogas dan biodiesel.

Infrastruktur Pelabuhan

Bagaimana dengan infrastrukturnya?Untuk infrastrukturnya dibagi menjadi dua bagian. Yaitu:

1.Infrastruktur dalam kawasan

  • Adanya pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 60 MW. Sumbernya adalah dari gardu induk KEK. Nantinya, akan ada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan kapasitas 250 MW.
  • Adanya pasokan air dengan kapasitas sebesar 250 m3/jam. Pasokan air ini bersumber dari Sungai Bah Tungguran. Instalasi pengolahan air tahap II dengan kapasitas 500 m3/jam beroperasi pada Maret 2017.
  • adanya pasokan gas sebesar 75 mmscfd. Pasokan gas ini bersumber dari Kilang Regasifikasi Arun. Selain itu juga tersedia sarana telekomunikasi serta jaringan internet yang sangat memadai.
  • Tersedianya instalasi pengolahan limbah terpusat dengan kapasitas sebesar 250 m3/jam.
  • Adanya dryport dengan kapasitas sebesar 5.300 TEUs/tahunnya.
  • Tersedianya tangki timbun kapasitas 2 x 3.000 Ton, (CPKO) dan 1 x 5.000 Ton (CPO)
  • Adanya jalan kawasan rigid beton untuk kavling tahap I dengan luas mencapai 104 ha.

             Fasilitas lainnya:

  • Adanya sarana untuk sampah, armada pemadam kebakaran yang memadai, dan pusat
  • Inovasi untuk kelapa sawit, dan fasilitas perumahan.

2. Infrastruktur wilayah

Kedua ada infrastruktur wilayah. Untuk yang kedua ini mencakup:

  • Adanya gardu Induk milik PT PLN dengan kapasitas sebesar 60 MW.
  • Adanya jaringan transmisi pipa gas dari Belawan menuju SeiMangkei.
  • Dibangun Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung.
  • Adanya jalan Nasional dengan akses SeiMangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung atau Belawan.
  • Dibuatkan rel kereta api dengan akses SeiMangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung atau Belawan
  • Adanya bandara Internasional Kuala Namu.

 

Baca Juga : Online Marketplace adalah Solusi Transaksi saat ini

Similar Posts