Balance Scorecard adalah Pengukur Kinerja Perusahaan Paling Tepat

Balance Scorecard adalah suatu metode pengukuran hasil kerja yang digunakan oleh perusahaan. Biasanya pelajaran mengenai Balance Scorecard mungkin sudah pernah dibahas pada masa kuliah. Tetapi, banyak orang masihsalah persepsi dan tidak mengerti arti dan penggunaannya.

Singkatnya, Balance Scorecard adalah kartu berimbang yang digunakan sebagai media untuk mengukur semua aktivitas operasional yang dilakukan suatu perusahaan. Adanya BSC ini, membuat perusahaan sadar akan sejauh mana pergerakan dan perkembangan sudah dicapai. Keberadaan BSC juga membantu perusahaan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja perusahaan.

Jika kinerja perusahaan ingin lebih efektif dan efisien, dibutuhkan suatu informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan. Didalam BSC, ada empat jenis perspektif untuk mengetahui ukuran kinerja perusahaan. Apa saja itu?

Jenis Perspektif untuk Mengetahui Ukuran Kinerja Perusahaan

Jenis Perspektif Balance Scorecard

1. Financial Perspective (Perspektif Keuangan)

Perspektif keuangan berkaitan erat dengan pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu mengelola keuangan dengan baik untuk menjaga keuangannya tetap stabil. Seperti biaya operasional, biaya bahan baku, biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan laba dari aktivitas penjualan.

Baik dari pemasukan maupun pengeluaran, keduanya harus dicatat secara detail dan jelas. Sehingga pihak keuangan bisa mengamati laju pertumbuhan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Dalam perspektif keuangan ada tiga yang menjadi tolak ukur, yakni:

  • Pertumbuhan dari pertambahan yang diperoleh selama proses bisnis berlangsung.
  • Penurunan aset ke arah yang optimal dan memaksimalkan strategi investasi.
  • Penurunan biaya dan peningkatan produktivitas kerja.

Ketiga tolak ukur tersebut bisa dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis. Sehingga, pemilik perusahaan bisa mengetahui di tahap mana perusahaan tersebut berada.

2. Customer Perspective (Perspektif Pelanggan)

Jenis perspektif kedua adalah perspektif pelanggan yang berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini, setiap pelanggan harus diperlakukan dengan benar. Dengan begitu, mereka akan merasa puas dengan pelayanan yang ditawarkan.

Dengan memberikan pelayanan yang baik tentu akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Sedangkan, jika pelayannan yang kita berikan buruk, tentu konsumen akan mencari perusahaan lain yang mempunyai sistem yang lebih bagus. Berikut ini, ada beberapa ukuran yang sudah ditetapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan, seperti:

  • besaran omzet penjualan.
  • Tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan.
  • Kebutuhan pelanggan.
  • Pelanggan yang didapatkan.
  • Tingkat profitabilitas pelanggan.
  • Persentase loyalitas pelanggan terhadap produk.
  • Tingkat kepuasan pelanggan.

3. Internal Process Perspective (Perspektif Proses Bisnis Internal)

Dalam perspektif proses internal, perusahaan dapat mengevaluasi ukuran dan sinergi masing-masing unit kerja. Untuk mengukur poin ini, para pemimpin perusahaan perlu secara teratur mengamati bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Semua dilakukan sesuai dengan metode yang ditentukan atau bahkan melenceng dari aturan.

Setiap kemampuan dan keahlian yang dimiliki karyawan akan menghasilkan proses bisnis internal yang bagus. Selain jumlah konsumen bertambah, omzet dan keuntungan yang didapat perusahaan juga akan bertambah.

Ada tiga hal yang harus Anda ketahui dalam perspektif proses bisnis internal, yaitu:

  • Proses inovasi berkaitan dengan ide-ide terhadap produksi barang.
  • Sistem operasi berhubungan dengan kegiatan dan rutinitas sehari-hari yang dilakukan bagian internal.
  • Proses pasca penjualan berkaitan dengan metode pemasaran yang tepat untuk meningkatkan omzet penjualan.

4. Learning and Growth Perspective (Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan)

Seorang karyawan menjadi elemen penting yang perlu dijaga oleh perusahaan. Tanpa karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan perusahaan akan mengalami banyak kendala. Selain itu, karyawan juga berperan  sebagai pendukung dalam perspektif keuangan dan pelanggan. Oleh karena itu, apa yang direncanakan perusahaan dapat mencapai sasaran dengan maksimal.

Begitu juga, sebuah perusahan harusmemerhatikan sistem dan prosedur kerja yang seperti apa yang harus diterapkan dalam internal perusahaan. Bila semua elemen dapat terkontrol  dan terkoordinasi dengan baik akan menimbulkan  keselarasan selama bisnis berlangsung.

Ada tiga hal yang menjadi tolak ukur dalam perspektif ini, yaitu:

  • Kapabilitas atau kemampuan karyawan.
  • Kemampuan untuk mengelola sistem informasi.
  • Motivasi, dorongan, dan garis tanggung jawab

Balance Scorecard  adalah Sistem yang Membantu Kinerja Perusahaan

Adanya sistem BSC sangat penting bagi perusahaan. Sudah terbukti bahwa BSC telah membuat perusahaan mampu menciptakan persaingan yang kompetitif. Selain itu perusahaan juga tidak takut lagi jika berhadapan dengan kompetitor yang lebih besar. Dengan menggunakan BCC, suatu perusahaan menjadi lebih tahu letak kelemahannya. Sehingga, dalam proses pencarian solusi juga lebih cepat dan akurat. Deminikanlah penjelasan mengenai Balance Scorecard adalah, semoga bermanfaat bagi kinerja perusahaan Anda.

Baca Juga:

Similar Posts